RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM

EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM

oleh:
Nurul Husnul Khotimah
Putri Marlina


Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana tercantum dalam al-Qur’an dan al-Hadist. Dalam prosesnya, pendidikan Islam menjadikan tujuan sebagai sasaran ideal yang hendak dicapai dalam program dan di proses dalam pendidikan Islam atau output kependidikan Islam. Untuk mengetahui ketercapaian suatu tujuan kegiatan yaitu evaluasi. Dengan evaluasi, maka suatu kegiatan dapat diketahui atau ditentukan taraf kemajuannya. Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evaluasi terhadap output yang dihasilkan. Dengan kata lain penilaian atau evaluasi digunakan sebagai alat untuk menentukan suatu tujuan pendidikan dicapai atau tidak. Atau untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa sudah mencapai tujuannya.
Dalam pendidikan Islam evaluasi merupakan salah satu komponen dari sistem pendidikan Islam yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses pendidikan Islam dan proses pembelajaran.

A.      Pengertian Evaluasi Pendidikan Islam
Secara harfiah, evaluasi berasal dari bahasa Inggris, evaluation, yang berarti penilaian. Sedangkan dalam bahasa Arab dijumpai istilah imtihân yang berarti ujian, dan khataman yang berarti cara menilai hasil akhir dari proses kegiatan.
Jadi evaluasi adalah suatu proses dan tindakan yang terencana untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan (peserta didik) terhadap tujuan (pendidikan), sehingga dapat disusun penilaiannya yang dapat dijadikan dasar untuk membuat keputusan.
Sedangkan evaluasi dalam pendidikan Islam merupakan cara atau teknik penilaian terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan mental-psikologis dan spiritual religius. Karena manusia bukan saja sosok pribadi yang tidak hanya bersikap religius, melainkan juga berilmu dan berketerampilan yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakatnya.
Evaluasi pendidikan Islam adalah suatu kegitan untuk taraf kemajuan suatu aktivitas  didalam pendidikan Islam. Program evaluasi ini diterapkan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan kelemahan-kelemahan yang dilakukan, baik berkaitan dengan materi, metode, dan fasilitas. Oleh karena itu, yang dimaksud dalam evaluasi pendidikan Islam adalah pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam  guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang selaras dengan nilai-nilai Islam sebagai tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri. 
Jadi evaluasi pendidikan Islam yaitu kegiatan penilaian terhadap tingkah laku peserta didik dari keseluruhan aspek mental-psikologis dan spiritual religius dalam pendidikan Islam, dalam hal ini tentunya yang menjadi tolak ukur adalah al-Qur’an dan al-Hadist. Dengan pelaksanaan evaluasi ini bukan hanya pendidik juga keseluruhan aspek/ unsur pendidikan Islam.

B.       Tujuan Evaluasi
1.      Mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhaap materi pelajaran, melatih keberanian, dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan, dan mengetahui tingkat prubahan perilaku.
2.      Mengetahui siapa diantara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya.
3.      Untuk mengetahui penguasaan peserta didik dalam kompetensi tertentu.
4.      Untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik dan untuk memberikan arah dan lingkup pengembangan evaluasi selanjutnya.

C.      Fungsi dan Kegunaan Evaluasi
Seorang pendidik melakukan evaluasi disekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui peserta didik yang terpandai dan terkurang dikelasnya.
2.      Untuk mengetahui apakah bahan yang telah diajarkan sudah dimiliki peserta didik atau belum.
3.      Untuk mendorong persaingan yang sehat antara sesama peserta didik.
4.      Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah pendidikan dan penagajaran.
5.      Untuk mengetahui tepat atau tidaknya guru memilih bahan, metode, dan berbagai penyesuaian dikelas.
6.      Sebagai laporan terhadap orang tua peserta didik dalam bentuk raport, ijazah, piagam, dan sebagainya.

Secara umum ada dua kegunaan evaluasi dalam pendidikan Islam, diantaranya:
1.      Dari segi pendidik, yaitu membantu peserta didik untuk dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar kearah yang lebih baik.
2. Dari segi peserta didik, yaitu membantu peserta didik untuk dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar kearah yang lebih baik.

Sementara itu, sasaran evaluasi pendidikan meliputi: peserta didik dan juga pendidik untuk mengetahui sejauh mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.

Sasaran-sasaran evaluasi pendidikan Islam secara garis besarnya melihat empat kemampuan peserta didik, yaitu:
1.      Sikap dan pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya.
2.      Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat.
3.      Sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya.
4.      Sikap dan pandangannya terhadap diri sendiri selaku hamba Allah SWT, anggota masyarakat serta selaku khalifah-Nya dimuka bumi.

Sistem evaluasi pendidikan Islam, yaitu:
1.      Untuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema kehidupan yang dihadapi. Seperti tercantum dalam QS. Al-Baqarah: 155, yang artinya:
“dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”
2.      Untuk mengetahui klasifikasi atau tingkatan hidup keislaman seseorang, seperti penegvaluasian Allah SWT terhadap Nabi Ibrahim yang menyembelih Ismail putera yang dicintainya.
3.      Untuk mengukur daya kognisi hafalan manusia dari pelajaran yang telah diberikan kepadanya, seperti pengevaluasian terhadap nabi Adam tentang asma-asma yang diajarkan Allah SWT kepadanya dihadapan malaikat seperti tercantum dalam  QS. Al-Baqarah: 31
“dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman : “sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”

D.      Jenis-Jenis Evaluasi
Jenis-jenis evaluasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam adalah:
1.      Evaluasi formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh para pesesrta didik setelah menyelesaikan satuan program pembelajaran (kompetensi dasar) pada mata pelajaran tertentu.
2.    Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester  dan akhir tahun untuk menentukan jenjang berikutnya.
3.    Evaluasi penempatan, yaitu evaluasi tentang peserta didik untuk kepentingan penempatan dalam situasi belajar yang sesuai dengan kondisi peserta didik.
4.    Evaluasi diagnostik, yaitu evaluasi dilakukan terhadap hasil penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik, baik merupakan kesulitan-kesulitan maupun hambatan-hambatan yang ditemui dalam situasi belajar mengajar.

E.       Langkah-Langkah Evaluasi
Secara umum proses pengembangan penyajian dan pemanfaatan evaluasi belajar dapat digambarkan dalam langkah-langkah berikut:
1.      Penentuan tujuan evaluasi
2.      Penyusunan kisi-kisi soal
3.      Telaah atau review dan revisi soal
4.      Uji coba (try out)
5.      Penyusunan soal
6.      Penyajian tes
7.      Penilaian
8.      Pengolahan hasil tes
9.      Pelaporan hasil tes
10.  Pemanfaatan hasil tes




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar