Tiara Puspita & Sri Wenda M
A. Pengertian Metode
Metode
berasal dari dua perkataan yaitu meta yang
artinya melalui danhodos yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu
jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Sementara itu , pendidikan merupakan usaha membimbing dan
membina serta bertanggung jawab untuk mengembangkan intelektual pribadi anak
didik ke arah kedewasaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Maka pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia
muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mwujudkan dan
merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt., baik kepada
Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk lainnya. Pendidikan yang dimksud
selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan Al Hadits. Oleh karena itu, yang
dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam adalah cara yang dapat ditempuh
dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan Islam..
Dalam
penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaiman seseorag
pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya denagn tujuan utama
pendidikan Islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap
sedia mengabdi kepada Allah swt. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan
proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil
guna dan menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan
ajaran islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta
didik secara mantab. Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan
Islam adalah mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta
didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam
kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu,
dalam uaraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah
memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara
pendidik dan peserta didik.
Tugas
utama metode pendidikan Islam adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip
psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang
terealisasi melalui penyampaian keterangan dan pengetahuan agar siswa
mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini materi yang diberiakan, serta
meningkatkan ketrampilan olah pikir.
B. Sumber Metode Pendidikan Islam
Metode
pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan
pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Oleh karena
itu untuk mendalaminya, kita perlu mengungkapkan implikasin-implikasi metode
kependidikan dalam kitab suci Al Qur’an dan Al Hadits tersebut antara lain
sebagai berikut :
1. Gaya
bahasa dan ungkapan yang terdapat dalam firman-firman Allah dalam al Qur’an
menunjukkan fenomena bahwa firman Allah itu mengandung nilai-nilai9 metode yang
mempunyai corak dan ragam sesuai tempat dan waktu serta sasaran yang dihadapi.
Namun yang sangat esensial adalah bahwa firman-firman-Nya itu senantiasa
mengandung hikmah kebijaksanaan secara metode, dan disesuaikan dengan
kecenderuangan / kemampuan kejiwaan manusia yang hidup dala situai dan kondisi
tertentu yang berbeda-beda.
2. Dalam
memberiaka perintah dan larangan Allah senantiasa memperhatikan kadar kemampuan
masing-masing hamba-Nya, sehingga taklif (beban)nya berbeda-beda meskipun dalam
tugas yang sama. Perbedaan kemampuan manusia dalam memikul beban tugas dan
tanggung jawab mengharuskan sikap mendidik dari tuhan itu sendiri sebagai Zat
Maha Pendidik. Dengan demikian perbedaan-perbedaan individual anak
didik, bila dilihat dari segi metode kandungan Al Qur’an diakui dan dihormati,
sehingga heteroginitas itu diwujudkan dalam pembidangan ilmu dan ketrampilan
serta kekaryaan/ jabatan/ pekerjaan, maka bagi dinamika perkembangan umat
manusia itu sendiri.
3. Sistem
pendekatan metode yang dinyatakan Al-Qur’an adalah bersifat multi apprpach yang
meliputi antara lain :
a. Pendekatan
religius yang menitik beratkan kepada pandangan bahwa manusia adalah makhluk
yang berjiwa religius dengan bakat-bakat keagamaa.
b. Pendekatan
filosofis yang memandang bahwa manusia adalah makhluk rasional atau homo rationale, sehingga segala sesuatu yang
menyangkut pengembangannya didasarkan pada sejauh mana kemampuan berfikirnya
dapat dikembangkan sampai pada titik maksimal perkembangannya.
c. Pendekatan
sosio kultural yang bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang
bermasyarakat dan berkebudayaan sehingga dipandang sebagai homo sosius dan domo sapiens dalam
kehidupan bermasyarakat dan berkebudayaan.
Dengan demikian pengaruh lingkungan masyarakat dan
perkembangannya sangat besar artinya bagi proses pendidikan individualnya.
d. Pendekatan scientific yang titik beratnya terletak pada
pandangan bahwa manusia memiliki kemampuan menciptakan (kognitif),
berkemauan dan merasa (emosional atau effektif). Pendidikan
harus dapat mengembangkan kemampuan analitis-sintetis dan refleksi dalam
berfikir[4].
C. Metode Pendidikan Islam
Pada
dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak
didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan
ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan
konsep-konsep pendepan Islam. Selain itu, metode pendidikan islam akan mampu
menempatkan manusia diatas luasnya permukaan bumi dan dalam masa yang tidak
demikian kepada penghuni bumi lainnya[5].
Metode
yang dianggap penting dan paling menonjol adalah :
1. Metode
dialog Qur’ani dan Nabawi
Adalah
pendidikan dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al Qur’an dan
hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut pula metodekhiwar yang
meliputi dialog khitabi dan ta’abudi (bertanya dan
lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif (menggmbarkan dan lalu
mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan alasan), dan
dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman). untuk yang terkhir
ini, dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh sahabat ketika mereka bertanya
sesuatu kepada Rosulullah.
Dialog
qur’ani merupakan jembatan yang dapat menghubungkan pemikiran seseoarang dengan
orang lain sehingga mempunyai dampak terhadap jiwa peserta didik. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
a. Permasalahan
yang disajikan secara dinamis
b. Peserta
dialog tertarik untuk terus mengikuti jalannya percakapan itu
c. Dapat
membangkitkan perasaan dan menimbulkan kesan dalam jiwa
d. Topik
pembicaraan yang disajikan secara realistis dan manusiawi.
Dapat
dirumuskan bahwa dialog qur’ani-nabawi adalah metode pendidikan Islam yang
sangat efektif dalam upaya menanamkan iman pada diri seseorang, sehingga sikap
dan perilakunya senantiasa terkontrol dengan baik.
2. Metode
Kisah Qur’ani dan Nabawi
Metode
kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahsa,
baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah
islam, yakin Al-qur’an dan Hadits.
Dalam
Al-qur’an dijumpai banyak kisah, terutama yang berkenaan dengan misi kerasulan
dan umat masa lampau.muhammad Qutb berpendapat bahwa kisah-kisah yang ada dalam
Al-qur’an dikategorikan kedalam tiga bagian : pertama, kisah yang menunjukkan
tempat, tokoh dan gambaran peristiwa. Kedua, kisah yang menunjukkan peristiwa
dan keadaan tertentu tanpa menyebut nama dan tempat kejadian.ketiga, kisah
dalam bentuk dialog yang terkadang taidak disebutkan pelakunya dan diman tempat
kejadiannya.
Pentingnya
metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan metode ini, akan
memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik, dalam artian bahwa dengan
mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik, mereka secara psikologis
terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai uswah (suri tauladan).
Kisah-kisah
dalam Al-qur’an dan Hadits, secra umum bertujuan untuk memberikan pengajaran
terutama kepada orang-orang ayang mau menggunakan akalnnya. Relevansi antara
cerita Qur’ani dengan metode penyampaian cerita dalam lingkungan pendidikan ini
sangat tinggi. Metode ini merupakan suatu bentuk teknik penyampaian informasi
dan instruksi yang amat bernilai, dan seoarang pendidik harus dapat
memanfaatkan potensi kisah bagi pembentukan sikap yang merupakan bagian esensial
pendidikan Qur’ani danNabawi.
3. Metode
Perumpamaan
Metode
ini, disebut pula metode “amsal” yakni cara
mendidik dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu
konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur’an memiliki tujuan psikologi
edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian maksudnya.
Dampak
edukatif dari perumpamaan Al-quran dan Nabawi diantaranya :
a. Memberikan
kemudahan dalam memahami suatu konsep yang abstrak, ini terjadi karena
perumpamaan itu mengambil benda sebagai contoh konkrit dalam Al-Quran.
b. Mempengaruhi
emosi yang sejalan dengan konsep yang diumpamakan dan untuk mengembangkan aneka
perasaan ketuhanan.
c. Membina
akal untuk terbiasa berfikir secara valid pada analogis melalui penyebutan
premis-premis.
d. Mampu
mencipatan motivasi yang menggerakkan aspek emosi dan mental manusia.
4. Metode
keteladanan
Metode
ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran
dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik kepada anak didik.
Dalam Al-qur’an, kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang kemudian diberikan sifat dibelakangnya seperti sifathasanah yang
berarti teladan yang baik. Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan
dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladanan yang baik
kepada anak didik agar ditiru dan dilaksanakan. Dengan demikian metode
keteladanan ini bertujuan untuk menciptakan akhlak al-mahmudah kepada peserta
didik.
Acuan
dasar dalam berakhlak al-mahmudah adalah
Rosulullah dan para Nabi lainnya yang merupakan suri tauladan bagi
umatnya.seorang pendidik dalam berinteraksi dengan anak didiknya akan
menimbulkan respon tertentu baik positif maupun negatif, seorang pendidik sama
sekali tidak boleh bersikap otoriter, terlebih memaksa anak didik dengan
cara-cara yang merusak fitrohnya.
Nilai
edukatif keteladanan daam dunia pendidikan adalah metode influitif yang paling
meyakinkan keberhasilannya dalammempersiapkan danmembentuk moral spriritual dan
sosial anak didik. Keteladanan itu ada dua macam :
a. Sengaja
berbuat untuk secara sadar ditiru oleh si terdidik.
b. Berperilaku
sesuaidengan nilai dan norma yang akan ditanamkan pada terdidik,sehingga tanpa
sengaja menjadi teladan bagi terdidik.
5. Metode
Ibrah dan Mau’izhah
Metode ini disebut juga metode
“nasehat” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik
memberi motivasi. Metode Ibrah atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam
pembentukan mana anak didik terhadap hakekat sesuatu,serta memotivasinya untuk
bersikap luhur, berakhlak mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip islam.
Menurut Al-qur’an, metode nasehat hanya diberikan kepada mereka yang melanggar
peraturan dalam arti ketika suatu kebenaran telah sampai kepadanya, mereka
seolah-olah tidak mau tau kebenaran tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan
ini menunjukkan adanya dasar psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya
kurang senang dinasehati, terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.
6. Metode
targhib dan tarhib
Metode ini, disebut pula metode
“ancaman” dan atau “intimidasi” yagni suatu metode pendidikan dan
pengajaran dengan cara pendidik memberikan hukuman ats kesalahan yang dilakukan
peserta didik. Istilah targhib dan tarhib dalam al-qur’an dan as-sunnah berarti
ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada
Allah dan Rosulnya. jadi, iya juga dapat diartikan sebagai ancaman Allh melalui
penonjo;an salah satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar
mereka(peserta didik) teri9ngat untuk tidak melakukan kesalahan.
Ada beberapa kelebihan yang palinh
berkenaan dengan metode targhib dan tarhib inio antara lain :
a. Taghib
dan tarhib bertumpu pada pemberian kepuasan dan argumentasi.
b. Targhib
dan tarhip disertai gambaran keindahan surgaynag menakjubkan atau pembebasan
azab neraka.
c. Targhib
dan tarhib islami bertumpu pada pengobatan emosa dan pembinaan efeksi
ketuhanan.
d. Targhib
dan tarhib bertumpu pada pengontrolan emosi dan keseimbangan antara keduanya.
0 komentar:
Posting Komentar