KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Oleh:
Rudi Rudiana Suci Suhendi
Amirudin
Rahmat Herlikas
A. PENDAHULUAN
Kurikulum
merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem
pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada
semua jenis dan tingkat pendidikan.
Setiap
pendidik harus memahami perkembangan kurikulum, karena merupakan suatu
formulasi pedagogis yang paling penting dalam konteks
pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang dilakukan
membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa fisik, intelektual,
emosional, dan sosial keagamaan dan lain sebagainya.
Dengan memahami
kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan pembelajaran,
methode, tekhnik, media pengajaran, dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai
dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan sistem
pendidikan ditentukan oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang baik,
intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh
karena itu, sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang
pendidikan Islam memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya.
B. KONSEP
KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Pengertian Kurikulum Dalam Pendidikan Islam
Kurikulum
dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang
berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya
untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka.[1] Selain itu, kurikulum juga dapat dipandang sebagai
suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai
pendidikan.[2]
·
M.
Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan
dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.[3]
·
S.
Nasution menyatakan, ada beberapa penafsiran lain tentang kurikulum.
Diantaranya:Pertama, kurikulum sebagai produk (hasil pengembangan
kurikulum), Kedua, kurikulum sebagai hal-hal yang diharapkan
akan dipelajari oleh siswa (sikap, keterampilan tertentu), dan Ketiga,
kurikulum dipandang sebagai pengalaman siswa.[4]
Pengertian
kurikulum dalam pandangan modern merupakan program pendidikan yang disediakan
oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang studi dan kegiatan belajarnya
saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan
dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan
sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupannya yang pelaksanaannya tidak hanya
di sekolah tetapi juga di luar sekolah.[5]
Jika
diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam, maka kurikulum berfungsi
sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta didiknya
ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam, melalui akumulasi sejumlah
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah
suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu
kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan kamil) yang strateginya
telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan Islam.[6]
Ciri dan Dasar Kurikulum Pendidikan Islam
a) Ciri-ciri
Kurikulum Pendidikan Islam
Ciri-ciri umum kurikulum pendidikan
Islam adalah sebagai berikut :
- Agama dan akhlak merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan di amalkan harus berdasarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijtihad para ulama.
- Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial, dan spiritual.
- Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta kegiatan pengajaran.[7]
Oleh karena itu dapat dikatakan,
bahwa sebagai inti dari ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum
yang dapat memotivasi siswa untuk berakhlak atau berbudi pekerti luhur, baik
terhadap Tuhan, terhadap diri dan lingkungan sekitarnya.
b) Dasar-Dasar
Kurikulum Pendidikan Islam
Dasar-dasar kurikulum pendidikan
Islam antara lain adalah :
- Dasar Agama
Kurikulum diharapkan dapat menolong
siswa untuk membina iman yang kuat, teguh terhadap ajaran agama, beraklak mulia
dan melengkapinya dengan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
- Dasar Falsafah
Pendidikan Islam harus berdasarkan
wahyu Tuhan dan tuntutan Nabi SAW serta warisan para ulama.
- Dasar Psikologis
Kurikulum tersebut harus sejalan
dengan ciri perkembangan siswa, tahap kematangan dan semua segi
perkembangannya.
- Dasar Sosial
Kurikulum
diharapkan turut serta dalam proses kemasyarakatan terhadap siswa, penyesuaian
mereka dengan lingkungannya, pengetahuan dan kemahiran mereka dalam membina
umat dan bangsanya.[8]
Prinsip Dasar Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam
Tentang
prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar penyusunan kurikulum pendidikan Islam,
diantaranya:
a)
Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup
murid, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, dan relevansi
dengan tuntutan pekerjaan.
b)
Prinsip efektifitas adalah agar kurikulum dapat menunjang efektifitas guru yang
mengajar dan peserta didik yang belajar.
c)
Prinsip efisiensi adalah agar kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dana,
dan sumber lain secara cermat, tepat, memadai dan dapat memenuhi harapan.
d) Prinsip
kesinambungan adalah saling hubungan dan jalin menjalin antara berbagai tingkat
dan jenis program pendidikan.
e)
Prinsip fleksibilitas artinya ada semacam ruang gerak yang memberikan sedikit
kebebasan di dalam bertindak yang meliputi fleksibilitas dalam memilih program
pendidikan, mengembangkan program pengajaran, serta tahap-tahap pengembangan
kurikulum.
f)
Prinsip integritas antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman, dan aktivitas
yang terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara
kandungan kurikulum dengan kebutuhan murid dan masyarakat.[9]
Pengembangan Kurikulum Dari Berbagai Aspek
a) Aspek
Materi
Diantara
prinsip pengembangan kurikulum ada prinsip relevansi yang ahrus menjadi
pertimbangan bagi penentuan suatu materi. Agar materi yang diberikan bermanfaat
bagi kehidupan anak didik, hendaknya materi tersebut harus sesuai dengan
tuntutan zaman, kesempurnaan jiwa anak didik tanpa melupakan esensi ajaran
Islam itu sendiri.
b) Aspek
Tujuan
Dalam prinsip
pengembangan kurikulum hal ini sangat berkaitan dengan prinsip efektifitas.
Dengan semakin banyaknya tujuan yang harus dicapai, akan mendorong efektifitas
proses yang akan dilaksanakan. Sebagai suatu rancangan, tentu ada rencana yang
dapat tercapai. Dan sebaiknya tujuan yang akan dicapai harus jelas dan memang
benar-benar sesuai dengan segala komponen yang berpengaruh terhadap pendidikan
itu sendiri. Jangan sampai apa yang diajarkan dan proses pelaksanaannya sangat
berbeda dengan tujuan yang diharapkan.
c)
Aspek Lembaga
Banyak
orang beranggapan bahwa mengelola lembaga pendidikan agama tidak perlu mendapat
perhatian dan penanganan khusus. Karena out-put-nya kurang
dapat diandalkan untuk berkompetensi dalam masyarakat jika dibanding out-put lembaga
pendidikan lain. Secara administratif, lembaga pendidikan Islam yang
benar-benar menerapkan manajemen pendidikan dengan baik sangat jarang sekali.
Salah satu hal yang sangat berkaitan dengan lembaga pendidikan adalah
lingkungan pendidikan yang menjadi salah satu sarana seorang anak dapat
memperoleh pendidikan dengan baik.[10]
C.
KESIMPULAN
Dari tahun ke
tahun kurikulum akan terus berubah sesuai dengan perubahan dan perkembangan
pemikiran manusia. Namun bagaimana cara mengatasi perubahan tersebut, hal ini
sangat tergantung kepada kecermatan pengembang kurikulum itu sendiri. Satu hal
yang harus dan mesti diperhatikan adalah bagaimana lembaga pendidikan Islam
dapat mengantisipasi masalah ini, tanpa melupakan esensi ajaran-ajaran agama
Islam itu sendiri.
REFERENSI
A-Syaibany,
Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.Hassan
Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang, 1984)
Daradjat,
Zakiyah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1996), Cet.ke-3
Arifin,
HM, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991)
Nasution,
S., Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara,1994), Cet.I
Ramayulis,
H., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), Cet.
Ke-5
Arief,
Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), Cet I
Proyek
Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1983)
[1] Omar Mohammad Al-Toumy A-Syaibany, Falsafah
Pendidikan Islam, (Terj.Hassan Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang,
1984), 478.
[2] Zakiyah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1996), Cet.ke-3, 122.
[3] HM, Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1991), 183.
[4] S.Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta:
Bumi Aksara,1994), Cet.I, 5-9.
[5] H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Kalam Mulia, 2006), Cet. Ke-5, 152.
[6] Ibid.
[7] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi
Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet I, 33.
[8] Ibid, 34-35.
[9] Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Ilmu
Pendidikan Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan
Agama Islam, 1983), 116-118.
[10] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi
Pendidikan Islam……35
0 komentar:
Posting Komentar